TIMRED 2012-2013

SUSUNAN TIM REDAKSI CSSMoRA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

PERIODE 2012/2013

 

Pelindung                                            : Imam Suprayogo, Agus Maimun

Penanggung Jawab                         : Ahmad Nasichudin

Pimpinan Umum                              : M. Dzikrullah

Pimpinan Redaksi                            : Vivid Rohmaniyah

Redaktur                                             : -Uji Rahayu                      – Irfatun Nihayah

-Uswatun Hasanah        -Andri Kurniawan

-Maftucha Barkah          -Riftin Mazidah

-Binti Rimayatul M         -Tsenia

Editor                                                    : -Ulil Abshor      – Qory ‘Aina        -Putri Rahayu

Desain & Layouter                           : -Ahmad Husein     – Hari Robiansyah   -Ahmad Muslih

Distributor                                          : -Agung Firwanto   – M Taufik   – Afif

Kontributor                                        : -Imma Yaumil   – Jazuli

PJ Jurusan                                           : *KIMIA              : Sudarwati

*FISIKA              : Ririn Mega

*BIOLOGI          : Exma Mu’tatal

*MTK                    : Jamaludin

*TI                        : Vivid R

*TA                     : Agung Firwanto

Makna Valentine Dalam Pandangan Islam

Di dalam Islam tidak ada valentine, sebab kata valentine itu merupakan istilah impor dari agama di luar Islam. Bahkan latar belakang sejarah dan esensinya pun tidak sejalan dengan Islam.

Namun kalau yang anda inginkan adalah perwujudan rasa kasih sayang menurut syariah Islam, tentu saja Islam merupakan ‘gudang’ nya kasih sayang. Tidak sebatas pada orang-orang terkasih saja, bahkan kasih sayang kepada semua orang. Bahkan hewan pun termasuk yang mendapatkan kasih sayang.

Cinta kepada Kekasih

Kasih sayang kepada orang terkasih pun ada di dalam Islam, bahkan menyayangi pasangan kita dinilai sebagai ibadah. Ketika seorang wanita memberikan seluruh cintanya kepada laki-laki yang dicintainya, maka Allah pun mencurahkan kasih sayang-Nya kepada wanita itu. Hal yang sama berlaku sebaliknya.

Namun kasih sayang antara dua insan di dalam Islam hanya terjadi dan dibenarkan dalam ikatan yang kuat. Di mana laki-laki telah berjanji di depan 2 orang saksi. Janji itu bukan diucapkan kepada si wanita semata, melainkan juga kepada orang yang palingbertanggung-jawab atas diri wanita itu, yaitu sang ayah. Ikatan ini telah menjadikan pasangan laki dan wanita ini sebagai sebuah keluarga. Sebuah ikatan suami istri.

Adapun bila belum ada ikatan, maka akan sia-sia sajalah curahan rasa kasih sayang itu. Sebab salah satu pihak atau malah dua-duanya sangat punya kemungkinan besar untuk mengkhianati cinta mereka. Pasangan mesra di luar nikah tidak lain hanyalah cinta sesaat, bahkan bukan cinta melainkan birahi dan libido semata, namun berkedok kata cinta.

Dan Islam tidak kenal cinta di luar nikah, karena esensinya hanya cinta palsu, cinta yang tidak terkait dengan konsekuensi dan tanggung-jawab, cinta murahan dan -sejujurnya- tidak berhak menyandang kata cinta. Continue reading